Assalamu'alaikum Wr. Wb.
A. PENDAHULUAN
Selamat datang di blog saya, kali ini saya akan membagikan sedikit informasi atau sharing tentang training MTCNA pada hari kedua untuk persiapan test atau ujian sertifikasi MTCNA di BLC Telkom. Untuk lebih jelasnya mari kita simak artikel berikut ini.
B. LATAR BELAKANG
MTCNA merupakan Tingkatan sertifikasi yang paling awal di dalam ujian atau test mikrotik,untuk melanjutkan ke sertifikasi selanjutnya maka harus mendapatkan sertifikasi MTCNA terlebih dahulu.
C. MAKSUD DAN TUJUAN
Untuk memahami dan menambah wawasan agar dapat mempelajari dan memahami tentang materi MTCNA dan agar lebih teliti dalam mengerjakan soal test sertifikasi MTCNA.
D. WAKTU YANG DIBUTUHKAN
Sekitar 12 jam
E. PEMBAHASAN
Berikut adalah ringkasan yang saya dapat dari apa yang disampikan oleh Pak Ziad Sobri dalam membahas materi MTCNA :
Peran masing-masing perangkat :
- R1 = router cloud internet
- R2 = router ISP-B
- R3&R5 = router client ISP
- R4 = router ISP-A
- PC1 = host di internet
- PC2&PC4 = nanggur dulu, nanti baru digunakan di lab OSPF
- PC3&PC5 = client LAN dari router 3 & 5
- R1 = router cloud internet
- R2 = router ISP-B
- R3&R5 = router client ISP
- R4 = router ISP-A
- PC1 = host di internet
- PC2&PC4 = nanggur dulu, nanti baru digunakan di lab OSPF
- PC3&PC5 = client LAN dari router 3 & 5
Konfigurasi perangkat :
- konfigurasikan ip dan geteway di setiap PC
- konfigurasikan ip di setiap koneksi yang menghubungkan antar riuter
- konfigurasikan ip dan geteway di setiap PC
- konfigurasikan ip di setiap koneksi yang menghubungkan antar riuter
maupun ke PC
- R3 & R5 konfigurasi static router di R1, R2 & R4 dengan ketentuan
- R3 & R5 konfigurasi static router di R1, R2 & R4 dengan ketentuan
sebagai berikut : R1 membuat static route, R2 & R4 membuat 1 static
route
- hasil yang diharapkan PC3 & PC5 bisa ping ke PC1
Vetifikasi :
- lakukan ping dari PC3 & PC5 ke PC1 (harus reply)
- lakukan tracerouter dari PC3 & PC5 ke PC1
- apabila jalur ke PC1 memalui ISP-A (R4), maka matikan interface di R4
- hasil yang diharapkan PC3 & PC5 bisa ping ke PC1
Vetifikasi :
- lakukan ping dari PC3 & PC5 ke PC1 (harus reply)
- lakukan tracerouter dari PC3 & PC5 ke PC1
- apabila jalur ke PC1 memalui ISP-A (R4), maka matikan interface di R4
yang terhubung ke R3 & R5 dan lakukan ping ke PC1 kembali (juga haru
reply) dan hasil trace akan melewati ISP-B (R2).
lakukan hal yang sama apabila julur ping pertama melalui ISP-B
fail over :
- distance
- check-geteway
fail over :
- distance
- check-geteway
Lab fail over
Konfigurasi di R3
- /ip route saat [nomor urut default route ke R2] distance=2
- /ip route saat [nomor urut default route ke R4] check-gateway=ping
# routing policy untuk menandai koneksi (load-sharing using routing-mark)
- /ip firewall mangle chain :
* preporuting = src ip address bukan router
* output = src ip address router
- action=mark-routing new-routing-mark=.....
- pasang routing-mark di routing entry yang akan digunakan gateway-nya
- ip route set [nomor urut routing entry] routing-mark=.....
- /ip route saat [nomor urut default route ke R2] distance=2
- /ip route saat [nomor urut default route ke R4] check-gateway=ping
# routing policy untuk menandai koneksi (load-sharing using routing-mark)
- /ip firewall mangle chain :
* preporuting = src ip address bukan router
* output = src ip address router
- action=mark-routing new-routing-mark=.....
- pasang routing-mark di routing entry yang akan digunakan gateway-nya
- ip route set [nomor urut routing entry] routing-mark=.....
LAB
- pengiriman paket dari PC3 ke PC1 akan melewati ISP-B, sedangkan
- pengiriman paket dari R3 ke PC1 akan melewati ISP-A.
qual cost multiple path (ECMP) Er-Connection src/dst address pair load balancing
klasifikasi berdasarkan src & address
koneksi dikirimkan kesemua gateway ECMP route menggunakan algoritma round robin. gateway >1 semua gateway yang akan digunakan dituliskan dalam 1 routing entry gateway yang bandwidthnya lebih besar ditukiskan lebih banyak dalam route ECMP,
untuk membagi badan koneksi secara proposional.
/ip route add gateway=192.168.34.4, 192.168.23.2\
A=1M
B=2M
/ip route dst-addd.......gw=A, B, B
Lab ECMP
- hapus salah satu defalut route
- tambahkan gateway di defalut route yang ada, sehingga menjadi ECMP
qual cost multiple path (ECMP) Er-Connection src/dst address pair load balancing
klasifikasi berdasarkan src & address
koneksi dikirimkan kesemua gateway ECMP route menggunakan algoritma round robin. gateway >1 semua gateway yang akan digunakan dituliskan dalam 1 routing entry gateway yang bandwidthnya lebih besar ditukiskan lebih banyak dalam route ECMP,
untuk membagi badan koneksi secara proposional.
/ip route add gateway=192.168.34.4, 192.168.23.2\
A=1M
B=2M
/ip route dst-addd.......gw=A, B, B
Lab ECMP
- hapus salah satu defalut route
- tambahkan gateway di defalut route yang ada, sehingga menjadi ECMP
route
- lakukan traceraoute ke PC1 dari PC yang terhubung dengan R3 dan atau
- lakukan traceraoute ke PC1 dari PC yang terhubung dengan R3 dan atau
R5 (direkomendasikan untuk menggunakan 3 PC yang bersamaan
melakukan traceroute ke PC1)
SPF packets :
SPF packets :
(down, init, attempt, 2-way)
DR election (NBMA & broadcast network)
* router yang pertama aktif dan menjalankan protocol OSPF didalam jaringan
* priorty di interface OSPF
* router-ID terenda
DR election (NBMA & broadcast network)
* router yang pertama aktif dan menjalankan protocol OSPF didalam jaringan
* priorty di interface OSPF
* router-ID terenda
router ID= identitas router yang menjalankan OSPF (unik). Format seperti ip address dikonfigurasikan di /routing ospf instance set 0 router-id=x.x.x.x
* network type penting : PTMP (wireless), PTP (serial), Broadcast (ethernet),
* network type penting : PTMP (wireless), PTP (serial), Broadcast (ethernet),
NBMA (frame relay)
- database description (ex-start & exchange)
- link state request (LSR, di tahapan loading)
- link state update (LSU, di tahapan loading)
- link state acknowledgement (di tahapan loading)
* SPF adjacency (down sampai full)
- link state request (LSR, di tahapan loading)
- link state update (LSU, di tahapan loading)
- link state acknowledgement (di tahapan loading)
* SPF adjacency (down sampai full)
link state advertisements (LSA, unit data yang dibawa di dalam paket LSU)
beisikan informasi local state router dan network
Area =
routing ospf area add name=.......area-id=x.x.x.x
standar
backbone
Area =
routing ospf area add name=.......area-id=x.x.x.x
standar
backbone
Type =
internal router (IR)
Area border router
internal router (IR)
Area border router
Adveristing network =
routing ospf network add network=x.x.x.x/yy area=......
routing ospf instance set 0 router-id=1.1.1.1 (sesuai nomor router)
routing ospf area add name=area1 area0-id=0.0.0.1
routing ospf network (sesuai list connected route di tabel routing)
add network=192.168.1.0/24 area=area1
add network=192.168.12.0/24 area=area1
add network=192.168.14.0/24 area=area1
routing ospf network add network=x.x.x.x/yy area=......
routing ospf instance set 0 router-id=1.1.1.1 (sesuai nomor router)
routing ospf area add name=area1 area0-id=0.0.0.1
routing ospf network (sesuai list connected route di tabel routing)
add network=192.168.1.0/24 area=area1
add network=192.168.12.0/24 area=area1
add network=192.168.14.0/24 area=area1
Verifikasi =
routing ospf neibor print
pastikan ada 2 router dengan state=full
ip route print
pastikan semua remote network dalam topologi muncul di routing tabel dengan flag DAo\
routing ospf neibor print
pastikan ada 2 router dengan state=full
ip route print
pastikan semua remote network dalam topologi muncul di routing tabel dengan flag DAo\
Tahapan DHCP = DORA
1. Discovery = dilakukan oleh host untuk mencari servernya
2. Offer = Server menawarkan kepada host
3. Request = setelah diberikan offering, client meminta layanan dhcp kepada
1. Discovery = dilakukan oleh host untuk mencari servernya
2. Offer = Server menawarkan kepada host
3. Request = setelah diberikan offering, client meminta layanan dhcp kepada
server
4. Acknowledge = Permintaan diterima, parameter diberikan kepada
4. Acknowledge = Permintaan diterima, parameter diberikan kepada
client.
Kemudian dipindahkan ke layer 3
Parameter yang diberikan = IP dan subnet mask (yang lainnya opsional)
- Beberapa perlu diminta, beberapa diberikan langsung oleh server.
DHCP Server perlu memilih interface -->host dan server harus terhubung dilink network yang sama(parameternya berada disatu broadcast domain)
- Komunikasi hanya dilakukan di interface tertentu
DHCP Client
- Use Peer DNS
- Use Peer NTP
Distance digunakan untuk memberikan destination yang dijadikan prioritas. Menentukan jalur utama dan jalur backup
Tujuan ARP digunakan pada IPv4 untuk memetakan perangkat yang terhubung ke server.
ARP membuthkan informasi MAC Address digunakan sebagai alamat pengiriman IP Packet.
Di perangkat ARP didefault berjalan di interface
Kelemahan ARP Tabel = Terlalu terbuka, siapapun bebas menambahkan entri. Jumlah entri harus dibatasi karena lebih baik sesuai kebutuhan
Mode ARP Reply-only = Laptop merequest ke router, dan router memberi balasan, sebagai MAC Address laptop tidak dicatat oleh ARP
- Bisa dijalankan selama interface terdaftar static di ARP Tabel
Bridge = Digunakan untuk memecah colusion domain
- Station Bridge = Propiteri, hanya bisa dilakukan jika access pointnya mikrortik
Routing berjalan di layer 3 yang berguna menentukan jalur terbaik dan meneruskan paket pada network yang dituju, dari satu network ke network
lain berdasarkan forwarding tabel.
Komponen utama routing di mikrotik
1. Routing information base = Berfungsi sebagai database semua protokol routing yang ada
2. Forwarding Tabel = Menentukan mana yang akan diigunakan untuk meneruskan paket
3. Distancenya jangan 255
4. Gatewaynya harus valid
Signal strength digunakan untuk menentukan kekuatan sinyal bukan kualitas sinyal
WDS digunakan untuk memperluas jaringan wirelessnya
Parameter yang diberikan = IP dan subnet mask (yang lainnya opsional)
- Beberapa perlu diminta, beberapa diberikan langsung oleh server.
DHCP Server perlu memilih interface -->host dan server harus terhubung dilink network yang sama(parameternya berada disatu broadcast domain)
- Komunikasi hanya dilakukan di interface tertentu
DHCP Client
- Use Peer DNS
- Use Peer NTP
Distance digunakan untuk memberikan destination yang dijadikan prioritas. Menentukan jalur utama dan jalur backup
Tujuan ARP digunakan pada IPv4 untuk memetakan perangkat yang terhubung ke server.
ARP membuthkan informasi MAC Address digunakan sebagai alamat pengiriman IP Packet.
Di perangkat ARP didefault berjalan di interface
Kelemahan ARP Tabel = Terlalu terbuka, siapapun bebas menambahkan entri. Jumlah entri harus dibatasi karena lebih baik sesuai kebutuhan
Mode ARP Reply-only = Laptop merequest ke router, dan router memberi balasan, sebagai MAC Address laptop tidak dicatat oleh ARP
- Bisa dijalankan selama interface terdaftar static di ARP Tabel
Bridge = Digunakan untuk memecah colusion domain
- Station Bridge = Propiteri, hanya bisa dilakukan jika access pointnya mikrortik
Routing berjalan di layer 3 yang berguna menentukan jalur terbaik dan meneruskan paket pada network yang dituju, dari satu network ke network
lain berdasarkan forwarding tabel.
Komponen utama routing di mikrotik
1. Routing information base = Berfungsi sebagai database semua protokol routing yang ada
2. Forwarding Tabel = Menentukan mana yang akan diigunakan untuk meneruskan paket
3. Distancenya jangan 255
4. Gatewaynya harus valid
Signal strength digunakan untuk menentukan kekuatan sinyal bukan kualitas sinyal
WDS digunakan untuk memperluas jaringan wirelessnya
F. KESMIPULAN
Bahwa untuk mengikuti ujian sertifikasi MTCNA, alangkah baiknya pahami dalam materi dan teliti dalam mengerjakan soalnya agar dapat lulus dalam ujian sertifikasi MTCNA tersebut.
G. REFERENSI
- Pak Ziad Sobri
- E-Book MTCNA
H. PENUTUP
Sekian yang hanya dapat saya sampaikan, semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi anda dan apabila ada kesamaan atau kesalahan kata dan tutur bahasa yang kurang berkenan saya mohon maaf yang sebesar besarnya.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
0 komentar:
Post a Comment